Kamis, 07 Oktober 2010

TUGAS


[Enter Post Title Here]


MAKALAH KIMIA DASAR II
LIPID





DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
RIZKI KURNIAWAN                                          A1C109013
NORMA PINTATAMA                                        A1C109043
DODY EKA PRASETYANTO                              A1C109045
EDI PRIHATIN                                                  A1C109025
RIZKA AKBAR ANUGROHO                             A1C109041
                      M. ALFI NUR ILAHI                                             A1C109014


Dosen Mata Kuliah :
YUSNAIDAR, S.Pd, M.Si

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut organik. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur
dan fungsinya,mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet alam. Lipid berpern penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon.
Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alcohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).


1.2  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
  1. Untuk mengetahui fungsi lipid, jenis-jenis lipid, dan struktur lipid
  2. Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada lipid.
  3. Untuk lebih memahami tentang materi lipid

1.3  Rumusan Masalah
  1. Apakah yang dimaksud dengan lipid?
  2. Apakah Fungsi lipid?
  3. Bagaimanakah klasifikasi lipid?
  4. Bagaimana struktur dari lipid?
  5. Reaksi-reaksi apa sajakah yang terjadi pada lipid?
  6. Bagaimana cara menamai lipid?


LIPID(LEMAK)

A.  Definisi

Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah kelompok senyawa kimuia yang mempunyai sifat-sifat:
1.      Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, CHCl3, benzen, alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut.
2.       Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat 95% asam lemak)
3.       Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak essential (EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat asam linolenat dan asam arakidonat. .
( srikumalaningsih.files.wordpress.com/2007/.../ii-lemak-dan-minyak.ppt)
            Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu senyawa yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol.


Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform. Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori: asil lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid terkadang digunakan sebagai sinonim dari lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya (termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol, seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan.





B.  Fungsi

1.  Sebagai sumber energi (memiliki kandungan 9 kkal/g)
2.   Unsur pembangun membran sel dan bertanggung jawab untuk lewatnya berbagai bahan yang masuk dan keluar sel.
3.   Sebagai pelindung organ-organ penting, penyekat jaringan tubuh.
4.   Menjaga tubuh terhadap pengaruh luar. misalnya: suhu, luka (infeksi) dan lainnya.
5.   Insulator listrik (agar impuls-impuls syaraf merambat dengan cepat)
6.   Membantu melarutkan dan mentransport senyawa-senyawa tertentu (misal vitamin) dalam aliran darah untuk keperluan metabolisme.

C.  Sumber

1. Dari tumbuhan
Dalam tanaman, lemak disintesis dari satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak yang terbentuk dari kelanjutan oksidasi karbohidrat dalam proses respirasi. Dari tumbuhan, lemak bersumber didalam sitoplasma berupa droplet.

2. Dari hewan
Hampir semua bahan pangan banyak mengandung lemak dan minyak, terutama bahan pangan yang berasal dari hewan
Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair
Lemak hewani ada yang berbentuk padat (lemak) yang biasanya berasal dari lemak hewan darat seperti lemak susu dan lemak sapi. Lemak hewan laut seperti ikan paus, minyak ikan herring yang berbentuk cair dan disebut minyak.
Lemak dalam jaringan hewan terdapat dalam jaringan adiposa

D. Klasifikasi

Ø    Menurut sifat kimia (berdasarkan atas reaksinya dengan basa kuat)
1.      Lipid tersabunkan (hidrolisis dengan basa)(latin: sapo, soap=sabun=garam asam lemak).contohnya adalah TAG (triasil gliserol) dan fosfolipid.
2.      Lipid tak tersabunkan. contohnya: sterol (kolesterol), vitamin yang larut dalam lemak.
(srikumalaningsih.files.wordpress.com/2007/.../ii-lemak-dan-minyak.ppt)

Ø    Menurut Bloor
1.      Lipid sederhana.
Kelompok ini disebut juga homolipid yaitu suatu bentuk ester yang mengandung karbon hidrgen dan oksigen. Jika dihidrlisis liid yang termasuk kelompok ini hanya menghasilkan asam lemak dan alkohol contohnya: fat/minyak (TAG/trigliserida) jika dihidrolisis menghasilkan asam lemak dan gliserol.
. Lipid sederhana ini dapat dibagi menjadi 2 golonganyaitu:
a.      Lemak ester lemak dan gliserol
b.      Lilin yaitu esterasam lemak


2.       Lipid kompleks.
Kelompok ini berupa asam lemak dengan alkohol yang mengandug gugus lain
a.      Fosfolipid + H2O menghasilkan asam lemak + alkohol + asam fosfat + senyawa nitrogen.
b.      Glikolipid + H2O menghasilkan asam lemak + karbohidrat + sfingosin.
c.      Sulfolipid
d.      Amino lipid dan
e.      lipoprotein


3.        Lipid turunan
Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan bila lipid sederhana dan lipid kompleks mengalami hidrolisis. Contohnya: asam lemak, gliserol, alkohol padat, aldehid, keton bodies dan steroid. (http://www.ad4msan.com/2009/05/lipid-lemak.html)

Berdasarkan strukturnya, lipid dapat dibagi menjadi 2 :
Ø     Lipid dengan rantai hidrokarbon terbuka. Contonhnya : asam lemak, TAG, pingolipid, fosfoasilgliserol, glikolipid
Ø     Lipid dengan rantai hidorkarbon siklis contohnya : steroid (kolesterol)
Berdasarkan fungsinya, lipid dapat dibagi menjadi :
Ø     Lipid simpanan (storage lipid)
Ø     Lipid struktural (penyusun membran)
Ø     Lipid fungsional (sbg tanda / signal, kofaktor dan pigment)
Berikut ini pembagian lipid yang sering digunakan dalam
menggolongkan Lipid :
a.      Griserol
b.      Asam lemak
c.      Fospolipid
d.      Lilin ( wax )


Keterangan pembagian lemak :

1.      Fosfolipid

(Glisero)fosfolipid (bahasa Inggris: phospholipid, phosphoglycerides, glycerophospholipid) sangat mirip dengan trigliserida dengan beberapa perkecualian. Fosfolipid terbentuk dari gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol) dengan dua gugus alkohol yang membentuk gugus ester dengan asam lemak (bisa jadi dari kelas yang berbeda), dan satu gugus alkohol membentuk gugus ester dengan asam fosforat.
Gliserofosfolipid, juga dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat cukup banyak di alam dan merupakan komponen kunci sel lipd dwilapis, serta terlibat di dalam metabolisme dan sinyal komunikasi antar sel. Jaringan saraf termasuk otak, mengandung cukup banyak gliserofosfolipid. Perubahan komposisi zat ini dapat mengakibatkan berbagai kelainan saraf.
Contoh gliserofosfolipid yang ditemukan di dalam membran biologis adalah fosfatidilkolina (juga dikenal sebagai PC, GPCho, atau lesitin), fosfatidiletanolamina (PE atau GPEtn), dan fosfatidilserina (PS atau GPSer). Selain berperan sebagai komponen primer membran sel dan tempat perikatan bagi protein intra- dan antarseluler, beberapa gliserofosfolipid di dalam sel-sel eukariotik, seperti fosfatidilinositol dan asam fosfatidat adalah prekursor, ataupun sendirinya adalah kurir kedua yang diturunkan dari membran. Biasanya, satu atau kedua gugus hidroksil ini terasilasi dengan asam lemak berantai panjang, meskit terdapat gliserofosfolipid yang terikat dengan alkil dan 1Z-alkenil (plasmalogen). Terdapat juga varian dialkileter pada arkaebakteria.
Gliserofosfolipid dapat dibagi menurut sifat kelompok-kepala polar pada posisi sn-3 dari tulang belakang gliserol pada eukariota dan eubakteria, atau posisi sn-1 dalam kasus archaea.
Karena pada gugus ester asam fosforat masih mempunyai satu ikatan valensi yang bebas, biasanya juga membentuk gugus ester dengan alkohol yang lain, misalnya alkohol amino seperti kolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid merupakan komponen yang utama pada membran sel lapisan lemak. Fosfolipid yang umum dijumpai adalah:
·         Lecitin yang mengandung alkohol amino jenis kolina
·         Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina atau etanolamina.
Sifat fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang diikatnya.

2.      Asam lemak

Asam lemak atau asil lemak ialah istilah umum yang digunakan untuk menjabarkan bermacam-ragam molekul-molekul yang disintesis dari polimerisasi asetil-KoA dengan gugus malonil-KoA atau metilmalonil-KoA di dalam sebuah proses yang disebut sintesis asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon yang berakhiran dengan gugus asam karboksilat; penyusunan ini memberikan molekul ujung yang polar dan hidrofilik, dan ujung yang nonpolar dan hidrofobik yang tidak larut di dalam air. Struktur asam lemak merupakan salah satu kategori paling mendasar dari biolipid biologis dan dipakai sebagai blok bangunan dari lipid dengan struktur yang lebih kompleks. Rantai karbon, biasanya antara empat sampai 24 panjang karbon, baik yang jenuh ataupun tak jenuh dan dapat dilekatkan ke dalam gugus fungsional yang mengandung oksigen, halogen, nitrogen, dand belerang. Ketika terdapat sebuah ikatan valensi ganda, terdapat kemungkinan isomerisme geometri cis atau trans, yang secara signifikan memengaruhi konfigurasi molekuler molekul tersebut. Ikatan ganda-cis menyebabkan rantai asam lemak menekuk, dan hal ini menjadi lebih mencolok apabila terdapat ikatan ganda yang lebih banyak dalam suatu rantai. Pada gilirannya, ini memainkan peranan penting di dalam struktur dan fungsi membran sel.
Asam lemak yang paling banyak muncul di alam memiliki konfigurasi cis, meskipun bentuk trans wujud di beberapa lemak dan minyak yang dihidrogenasi secara parsial.
Contoh asam lemak yang penting secara biologis adalah eikosanoid, utamanya diturunkan dari asam arakidonat dan asam eikosapentaenoat, yang meliputi prostaglandin, leukotriena, dan tromboksana. Kelas utama lain dalam kategori asam lemak adalah ester lemak dan amida lemak. Ester lemak meliputi zat-zat antara biokimia yang penting seperti ester lilin, turunan-turunan asam lemak tioester koenzim A, turunan-turunan asam lemak tioester ACP, dan asam lemak karnitina. Amida lemak meliputi senyawa N-asiletanolamina, seperti penghantar saraf kanabinoid anandamida.
Asam lemak adalah asam alkanoat dengan rumus bangun hidrokarbon yang panjang. Rantai hidrokarbon tersebut dapat mencapat 10 hingga 30 atom. Rantai alkana yang non polar mempunyai peran yang sangat penting demi mengimbangi kebasaan gugus hidroksil.
Pada senyawa asam dengan sedikit atom karbon, gugus asam akan mendominasi sifat molekul dan memberikan sifat polar kimiawi. Walaupun demikian pada asam lemak, rantai alkanalah yang mendominasi sifat molekul.
Asam lemak terbagi menjadi:
·         Asam lemak jenuh
Asam lemak di sebut jenuh bia semua atom-C dalam rantainya diikat tidak kurang dari pada 2-atom H hingga dengan demikian tidak ada ikatan rangkap. Asam-asam lema jenuh yang telah dapat di identifikasi sebagai bagian dari lemak mempunyai atom C-4 hingga C-26. Asam palmitat C-16 terdapat paling banyak; senyawatersebut merupakan bagian dari hampir semua lemak. Didalam minyak palem asamp almitat ini merupakan begian paling besar(35-40%) dari asam-asam yang lainnya. Asam – asam jenuh yang banyakpemakaiannya antara lain: laurat(C12),miristat(C14)sterat(C18), asam sterat terdapat dalam jumlah besar(10-30%)dalam minyak binatang, tetapi biasanya hanya -sedikit terdapatnya dalam lemak-lemak tumbuh-tumbuhan. Asam –asam lemak tidak menunjukkan kenaikan yang teratur dalam titik cairnya dalam kenaikan panjang rantainya.
(Hardjono Sastrohamidjojo.Kimia Organik.2005:102-104)

·         Asam lemak tak jenuh
Asam-asm lemak yang didalamnya rantai karbonnya mengandung ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh. Derajat ketidak jenuhan dari minyak tergantung pada jumlah rata-rata dari ikatan rangkap di dalam asam lemak. Pada asam lemmak tak jenuh, dibedakan antara asam yang memunyai bentuk” non- conjugated” , yaitu ikatan dalam rantai C selalu dipisahkan oleh dua ikitan tunggal. Bentuk yang lain adalah asam yang “conjugated” , dimana antara atom-atom C tertentu terdapat ikatan tunggal dan ikatan rangkap berganti- ganti.asam lemak tak jenuh mempunyai atomCkurang dari 10 belum dieroleh di alam; dan sasm-asm dengan C-10, C=12, danC14 hanya sediit terdapat didalam beberapa lemak.Asam-asam lemak tak jenuh yang paling banyak mengandung ato C18.Asam-asam:oleat6,linoleat masing-masing mempunyai rangkap dua:satu pada C9,dua pada atom C9 dan C12,dan tiga pada atom C9,C12,dan C15.
 Asam-asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis lemak dan minyak yang berasal dari alam biasanya mempunyai rantai tak bercabang dengan jumlah atom karbon genap.Kebanyakan asam-asam karboksilat yang diperoleh dari lemak dan minyak adalah memiliki jumlah atom karbon:C14-,C16-,dan C18-.Sebagai tambahan hasil hidrolisis terhadap lemak/mentega memberikan sejumlah kecil asam karboksilat jenuh dengan jumlah karbon genap C4-C12.Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam-asam butirat(butanoat),kaproat(heksanoat),kaprilat(oktanoat),kaprat(dekanoat),dan laurat(dodakenoat).
(Hardjono Sastrohamidjojo.Kimia Organik.2005:102-104)


 








A.      Asam lemak jenuh
B.     Asam lemak tak jenuh








            A                                                          B
·         Garam dari asam lemak(sabun)
Sabun adalah campuran dari natrium hidroksida berbagai asam lemak yang terdapat di alam bebas.
Sabun terbuat melalui proses saponifikasi asam lemak. Biasanya digunakan natrium karbonat atau natrium hidroksida untuk proses tersebut.
Secara umum, reaksi hidrolisis yang terjadi dapat dirumuskan:
asam lemak + NaOH ---> air + garam asam lemak
Jenis sabun yang dihasilkan bergantung pada jenis asam lemak dan panjang rantai karbonny. Natrium stearat dengan 18 karbon adalah sabun yang sangat keras dan tidak larut. Seng stearat digunakan pada bedak talkum karena bersifat hidrofobik. Asam laurat dengan 12 karbon yang telah menjadi natrium laurat sangat mudah terlarut, sedangkan asam lemak dengan kurang dari 10 atom karbon tidak digunakan menjadi sabun karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan berbau kurang sedap.

3.      Gliserolipid

Gliserolipid tersusun atas gliserol bersubstitusi mono-, di-, dan tri-, yang paling terkenal adalah ester asam lemak dari gliserol (triasilgliserol), yang juga dikenal sebagai trigliserida. Di dalam persenyawaan ini, tiga gugus hidroksil gliserol masing-masing teresterifikasi, biasanya oleh asam lemak yang berbeda. Karena ia berfungsi sebagai cadangan makanan, lipid ini terdapat dalam sebagian besar lemak cadangan di dalam jaringan hewan. Hidrolisis ikatan ester dari triasilgliserol dan pelepasan gliserol dan asam lemak dari jaringan adiposa disebut "mobilisasi lemak".
Subkelas gliserolipid lainnya adalah glikosilgliserol, yang dikarakterisasi dengan keberadaan satu atau lebih residu monosakarida yang melekat pada gliserol via ikatan glikosidik. Contoh struktur di dalam kategori ini adalah digalaktosildiasilgliserol yang dijumpai di dalam membran tumbuhan dan seminolipid dari sel sperma mamalia.
Gliserida adalah ester dari asam lemak dan sejenis alkohol dengan tiga gugus fungsional yang disebut gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol). Karena gliserol memiliki tiga gugus fungsional alkohol, asam lemak akan bereaksi untuk membuat tiga gugus ester sekaligus. Gliserida dengan tiga gugus ester asam lemak disebut trigliserida. Jenis asam lemak yang terikat pada ketiga gugus tersebut seringkali tidak berasal dari kelas asam lemak yang sama.

4.   Sfingolipid

Sfingolipid adalah keluarga kompleks dari senyawa-senyawa yang berbagi fitur struktural yang sama, yaitu kerangka dasar basa sfingoid yang disintesis secara de novo dari asam amino serina dan asil lemak KoA berantai panjang, yang kemudian diubah menjadi seramida, fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan senyawa-senyawa lainnya.
Nama sfingolipid diambil dari mitologi Yunani, Spinx, setengah wanita dan setengah singa yang membinasakan siapa saja yang tidak dapat menjawab teka-tekinya. Sfingolipid ditemukan oleh Johann Thudichum pada tahun 1874 sebagai teka-teki yang sangat rumit dari jaringan otak. Sfingolipid adalah jenis lemak kedua yang ditemukan di dalam membran sel, khususnya pada sel saraf dan jaringan otak. Lemak ini tidak mengandung gliserol, tetapi dapat menahan dua gugus alkohol pada bagian tengah kerangka amina.
Fosfosfingolipid utama pada mamalia adalah sfingomielin (seramida fosfokolina), sementara pada serangga terutama mengandung seramida fosfoetanolamina dan pada fungi memiliki fitoseramida fosfoinositol dan gugus kepala yang mengandung manosa.
Basa sfingoid utama mamalia biasa dirujuk sebagai sfingosina. Seramida (Basa N-asil-sfingoid) adalah subkelas utama turunan basa sfingoid dengan asam lemak yang terikat pada amida. Asam lemaknya biasanya jenuh ataupun mono-takjenuh dengan panjang rantai dari 16 atom karbon sampai dengan 26 atom karbon.
Glikosfingolipid adalah sekelompok molekul beraneka ragam yang tersusun dari satu residu gula atau lebih yang terhubung ke basa sfingoid melalui ikatan glikosidik.

5.   Lipid Sterol

Lipid sterol, seperti kolesterol dan turunannya, adalah komponen lipid membran yang penting, bersamaan dengan gliserofosfolipid dan sfingomielin. Steroid, semuanya diturunkan dari struktur inti empat-cincin lebur yang sama, memiliki peran biologis yang bervariasi seperti hormon dan molekul pensinyalan. Steroid 18-karbon (C18) meliputi keluarga estrogen, sementara steroid C19 terdiri dari androgen seperti testosteron dan androsteron. Subkelas C21 meliputi progestagen, juga glukokortikoid dan mineralokortikoid. Sekosteroid, terdiri dari bermacam ragam bentuk vitamin D, dikarakterisasi oleh perpecahan cincin B dari struktur inti. Contoh lain dari lemak sterol adalah asam empedu dan konjugat-konjugatnya, yang pada mamalia merupakan turunan kolesterol yang dioksidasi dan disintesis di dalam hati. Pada tumbuhan, senyawa yang setara adalah fitosterol, seperti beta-Sitosterol, stigmasterol, dan brasikasterol; senyawa terakhir ini juga digunakan sebagai bagi pertumbuhan alga. Sterol dominan di dalam membran sel fungi adalah ergosterol.
6.     Lipid Prenol
Lipid prenol disintesis dari prekursor berkarbon 5 isopentenil pirofosfat dan dimetilalil pirofosfat yang sebagian besar dihasilkan melalui lintasan asam mevalonat (MVA). Isoprenoid sederhana (alkohol linear, difosfat, dan lain-lain) terbentuk dari adisi unit C5 yang terus menerus, dan diklasifikasi menurut banyaknya satuan terpena ini. Struktur yang mengandung lebih dari 40 karbon dikenal sebagai politerpena. Karotenoid adalah isoprenoid sederhana yang penting yang berfungsi sebagai antioksidan dan sebagai prekursor vitamin A. Contoh kelas molekul yang penting secara biologis lainnya adalah kuinon dan hidrokuinon yang mengandung ekor isoprenoid yang melekat pada inti kuinonoid yang tidak berasal dari isoprenoid. Vitamin E dan vitamin K, juga ubikuinon, adalah contoh kelas ini. Prokariota mensintesis poliprenol (disebut baktoprenol) yang satuan isoprenoid terminalnya yang melekat pada oksigen tetap tak jenuh, sedangkan pada poliprenol hewan (dolikol) isoprenoid terminalnya telah direduksi.
7.     Skarolipid
Sakarolipid (bahasa Inggris: saccharolipid, glucolipid) adalah asam lemak yang terikat langsung dengan molekul glukosa dan membentuk struktur yang sesuai dengan membran dwilapis. Pada sakarolipid, monosakarida mengganti ikatan gliserol dengan asam lemak, seperti yang terjadi pada gliserolipid dan gliserofosfolipid.
Sakarolipid yang paling dikenal adalah prekursor glukosamina terasilasi dari komponen lipid A lipopolisakarida pada bakteri gram-negatif. Molekul Lipid-A yang umum adalah disakarida dari glukosamina, yang diturunkan sebanyak tujuh rantai asil-lemak. Lipopolisakarida minimal yang diperlukan untuk pertumbuhan E. coli adalah Kdo2-Lipid A, yakni disakarida berheksa-asil dari glukosamina yang diglikosilasikan dengan dua residu asam 3-deoksi-D-mano-oktulosonat (Kdo).
8.     Poliketida
Poliketida adalah metabolit sekunder yang terbentuk melalui proses polimerisasi dari asetil dan propionil oleh enzim klasik maupun enzim iteratif dan multimodular yang berbagi fitur mekanistik yang sama dengan asam lemak sintasi. Enzim yang sering digunakan adalah poliketida sintase, melalui proses kondensasi Claisen.
Poliketida merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan secara alami oleh bakteri, fungi, tumbuhan, hewan, sumber daya laut dan organisme yang memiliki keanekaragaman struktural yang tinggi.
Banyak poliketida berupa molekul siklik yang kerangkanya seringkali dimodifikasi lebih jauh melalui glikosilasi, metilasi, hidroksilasi, oksidasi, dan/atau proses lainnya untuk menimba manfaat dari sifat antibiotik yang dimiliki. Beberapa jenis poliketida bahkan bersifat anti kanker, dapat menurunkan kolesterol serta menunjukkan efek imuno-supresif.
Sejumlah senyawa antimikroba, antiparasit, dan antikanker merupakan poliketida atau turunannya, seperti eritromisin, antibiotik tetrasiklin, avermektin, dan antitumor epotilon.

9.     Parafin

Parafin (bahasa Inggris: wax) adalah lemak yang terbentuk dari esterisasi alkohol yang mempunyai rumus bangun yang panjang, dengan asam lemak.[50] Alkohol dapat mengandung 12 hingga 23 atom karbon. Parafin dapat ditemukan di alam sebagai pelindung daun dan sel batang untuk mencegah agar tanaman tidak kehilangan air terlalu banyak. Karnuba ditemukan pada dedaunan pohon palem Brasil dan digunakan sebagai pelumas untuk lantai maupun mobil. Lanolin adalah parafin pada bulu domba. Beeswax adalah cairan parafin yang disekresi lebah untuk membangun sel tempat untuk madu dan telur lebah.
Parafin yang digunakan pada pembuatan lilin bukan melalui esterisasi, melainkan merupakan campuran dari alkana dengan berat molekul yang besar. Pelumas untuk telinga dibuat dari campuran fosfolipid dan ester dari kolesterol. (http://id.wikipedia.org/wiki/lipid#parafin)
E. Struktur dan Komposisi lipid

Ø      disebut trigliserida = triasil gliserol = ester asam lemak atau lemak netral ("true fat")
Ø      merupakan ester gliserol dengan 3 asam lemak berbeda (R, R', R")
Ø       jika ketiga asam lemaknya sama (R=R'=R") disebut lipid sederhana (R = asam palmitat "tripalmitoil gliserol = tripalmitin", R = asam stearat "tristeroil gliserol = tristearin")
Ø      jika asam lemaknya tidak sama disebut lipid majemuk
Ø      asam lemak yang terikat pada gliserol dapat dihidrolisis secara enzimatik (lipase) atau dengan basa panas (saponifikasi)-gliserol dan garam asam lemak (sabun)
lemak terdiri dari ester asam lemak dan gliserin. Lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam kloroform, bensin,tetra (CCl4) karena sebagian besar  tergolong gugus lipofil. Di alam terdaat sebagai lemak netral dan disamping zat-zat yang menyeruai lemak (lipoid)
lipid terutama disusun atas rantai hidrokarbon panjang berantai lurus, bercabang atau membuat struktur siklis. Lipida sederhana mencakup lemak netral dan ilin. Lipida kompleks mengandung komponen non-lipid seperti fosfat pada fosfo lipida, protein pada proteolipida atau gula atau glukolipida.beberapa senyawa menunjukkan sifat-sifat kimiawi seperti lipida dan biasanya dijumpai terlarut atau berikatan dengan lipida. Contohnya adalah senyawa-senyawa steroid dan vitamin yang larut dalam lemak, seperti karoten dan klorofil. Liida sederhana merupakan ester gliserol dan asam lemak, juga sebagai gliserida.
(Staf Pengajar Fakutas Peternakan.2008.penuntun Praktikum Biokimia:36) 
Lemak hampir sebagian besar mengandung ester-ester dan pada dasarnya lemak memunyai komposisi yang sederhana. Ester-ester lemak dan non-volatail dan tak berbau, tetapi memiliki semua sifat-sifat yang karakteistik dari ester-ester pada umumnya. Lemak terbentuk dari gliserol yang dapat mengadakan penggabungan dengan asam-asam rganik disebut asam-asam lemak membentuk rangkaian alfatik yang lurus. Hampir selalu asam-asam membentuk lemak memunyai jumla atom-C genap per-molekulnya, biasanya antara C8 hingga C24.
(Hardjono Sastrohamidjojo.Kimia Organik.2005:102-104)

              Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat Pembentukannya menuju tempat penggunaannya.Berikut ini struktur lipid















F.  Tata Nama lipid

Penamaan gliserida lemak dan minyak dapat dibedakan atas 2 bagan, yaitu tata nama gliserida sederhana dan tata nama giserida camuran.
1.      Tata Nama gliserida Sederhana
Secara umum rumusan strutur giserida sederhana dapat dituiskan sebagai berikut.


             O
H2C-O-C-R1
             O
HC-O-C-R2
             O
H2C-O-C-R3

Tata nama gliserida sederhana dapat diurutkan sebagaiberikut:

Gliseril +  tri + nama asam Lemak R

             O
H2C-O-C-C15H31                                                                          
             O
HC-O-C- C15H31                                            Gliseril tripalmitat
             O
H2C-O-C-C15H31

             O
H2C-O-C- C17H33
             O
HC-O-C- C17H33                                            Gliseril trioleat
             O
H2C-O-C- C17H33


2.      Tata Nama Gliseerida Campuran
  Secara umum rumus struktur molekul gliserida campuran dapat dituliskan sebagai berikut.
             O
H2C-O-C- R1
             O
HC-O-C- R2                                     R1 ≠ R2 ≠ R3
             O
H2C-O-C- R3
            Tata nama gliserida campuran dapat diurutkan sebagai berikut.
Gliseril + nama asam lemak R1, R2, R3
Catatan: untuk asam lemak R1 dan R2, akhiran ‘at’ diganti dengan akhiran ‘o’.
Contoh:

             O
H2C-O-C- C17H33
             O
 HC-O-C- C17H33                                          
             O
H2C-O-C- C17H33
Gliseril lauropalmitostereat
     Laurat             palmitat

(Parning, dkk.2007:285-287)

G.   Reaksi-Reaksi Pada Lipid

Reaksi Pembentukan trigliserida
           

Tri gliserida dapat diandang sebagai hasil kondensasi dari satu molekul gliserol dengan 3 molekul asam lemak; dan dariadanya menghasilkan tiga mleul air dan satu mlekul trigiserida.

  


         
H2C-O-H         H-OOC-R1                        HOH                H2C-OOR­3
            
HC-O-H  +       H-OOC-R1                        HOH   +           H C-OOR3
            
H2C-O-H         H-OOC-R1                        HOH                H2C-OOR3

Reaksi Penyabunan
            Triasil gliserol bila dihidrolisis dengan basa lazim disebut sapnifikasi, akan menghasilkkan gliserol dan campuran garam yang berasal dari asam-asam karbksilat rantai panjang:


             O                                                                           O
H2C-O-C-R1                                                     CH2-OH           R-CO-  Na+
             O                                                                           O
HC-O-C-R2       +  3 NaOH                   CH-OH   +       R-CO-  Na+
             O                                                                           O
H2C-O-C-R3                                                     CH2OH            R-CO-  Na+

Deterjen
Deterjen mengandung gugus yang sangat polar, bermuatan negatif (dalam hal ini –SO3-)dan rantai hidrokarbn yang panjang yang yang dapat melarutkan oli dan vaselin. Bahan dasar pembuaatan deterjen adalah rantai panjang alohol jenuh C12 hingga C18. Berikut langkah-langkah embuatan deterjen.
                                                                             O
CH3(CH2)nCH2 OH  H2SO4     CH3(CH2)nCH-O-S-OH    NaOH
     O
                                                                                alkil hidrogen sulfat
                              O
CH3(CH2)nCH2­-O-S-O-  Na+
      O
                Na-alkil sulfat
                 (Deterjen)                
H. Kelarutan lipida

kelarutan, gugus-gugus utama lipida mempunyai sifat-sifat kelarutan yang berbeda dan sifat inidigunakan dalam estraksi dan isolasi dari bahan-bahan biologis. Emulsi sebagian besar ipida dalam etanol 95% v/v akan tetapi membenuk suatu emulsi butir-butir halus pada enambahan air hal ini mengakibatkan larutan mempunyai penambahan karakteristik seperti susu dan merupakan uju yang sangat sensitif untuk lemak.
 (Staf Pengajar Fakutas Peternakan.2008.penuntun Praktikum Biokimia:36)



I.     Macam-macam bilangan pada lemak
1)      BILANGAN PENYABUNAN
Di definisikan sebagai banyaknya miligram KOH di perlukan untuk menyabun1gram lemak atau minyak untuk tiap molekul lemak diperlukan 3 molekul KOH untuk menyabunnya. Karna itu semakin besar molekul lemak makin kecil angka penyabunannya. Jadi dengan menentukan angka penyabunan berat atau ukuran molekul lemak dapat diperkirakan. Misalnya lemak mentega yang banyak mengandung asam lemak berantai pendek mempunya angka penyabunan 227.sedangkan minyak babi hanya kira-kira 197.
2)      BILANGAN ASAM
Didefinisikan sebagai banyaknya miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan lemak asetat yang didapat dari penyabunan 1 gram lemakyang terasetilasi. Jadi bilangan asetil ialah ukuran banyaknya gugus OH-dalam lemak.
3)      BILANGAN IODIUM
Didefinisikan sebagai banyaknya garam iodiumyang dapat diserap oleh 100 gram lemak atau minyak. Karena iodium diserap oleh ikatan rankap, maka bilangan iodium ini menjadi ukuran banyak ikatan rangkap pada lemak atau minyak.
4)     BILANGAN REICHERT-MEISSL
Didefinisikan sebagai banyaknya milimeter 0,1 N basa yang diperlukan untuk menetrlkan asam lemak yang larut dan didestilasi dari 5 gram lemak tersabun dan tersamarkan
5)      BILANGAN POLENSKE
Didefinisikan sebagai banyaknya  0,1N basa yang diperlukan untak menetralkan asam lemak yang tidak larut dari 5 gram lemak yang tersabun dan di asamkan. Bilangan reichert-meissl dan bilangan polenske digunakan untuk menentukan matangnya mentega.

(Aisjah Girindra..1986: 61)

KESIMPULAN

·         Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu senyawa yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organ
·       Dalam Kehidupan sehari-hari lemak dapat berasal dari tumbuhan ataupun hewan.
·       Macam-macam lipid antara lain : fosfolipid, glikolipid, parafin, sfingolipid, asam lemak, lipid prenol, poliketida,skarolipid, lipid sterol.
·         Reaksi pada lipid antaralain :
1.      Reaksi penyabunan
2.      Reaksi pembentukan lipid
3.      Reaksi deterjen


Daftar Pustaka

Ø    Girindra,Aisjah.1986. Biokimia1. Jakarta: gramedia
Ø    Parning, dkk.2007. Kimia 3.Bandung: Yudistira
Ø      Sastrohamidjojo,Hardjoko. 2005.Kimia Organik.Yogyakaerta:Gajah Mada                         Unuversity Press
Ø      Staf Pengajar Fakutas Peternakan.2008.penuntun Praktikum Biokimia.Jambi: Universitas Jambi